bagai punduk merindukan bulan

Rasanya seperti mengharapkan sesuatu yang gak mungkin akan terjadi. Pengennya disaat aku susah, rasanya dia selalu ada. Tapi pada kenyataannya semua berbanding terbalik. Terkadang sibuk sama keadaan sendiri dan tak mempedulikan orang yang ada disekitarnya. Sebenarnya paling benci sama yang namanya berharap. Tapi satu yang ku tau kalau ada saatnya harapan itu yang jadi kenyataan. Begitulah aku, yang Cuma bisa menaruh harapan pada orang lain. Termasuk pada dia. Aku tau kalau aku hanya bisa merepotkannya saja. Aku Cuma ingin dia bisa mengenalku lebih lagi. Tapi apa daya tangan tak sampai. Mungkin selum untuk sekarang. Dan untuk ketiga kalinya ngalamin yang namanya patah hati. Rasanya itu kayak dikoyak-koyak aja ni hati. Pikiran dan perasaan semuanya hancur. Kalau disuruh milih sih, pengen rasanya jadi anak-anak lagi, dimana gak punya yang namanya masalah kayak aku sekarang ini. Bisa main-main tanpa harus mikirin orang yang gak penting. Mungkin inilah bedanya duniaku sekarang dan duniaku yang dulu. Semua harus dijalani walaupun kadang terjatuh tapi inilah hidup. Hidup yang masih harus aku jalani sampai pada akhirnya aku akan kembali lagi pada-Nya.