Semua
bermula dari aku, seorang cewek .
Awalnya aku gak tau kenapa semuanya jadi complicated gini. Hubungan aku dengan
dia, hubungan aku dengan orang yang baru kutemui di kantor tempat aku kuliah.
Mungkin kalian aneh dengan aku yang kuliah tapi kuliahnya di kantor. Oke, biar
aku jelaskan. Aku mungkin salah satu orang yang paling beruntung yang dapatin
kesempatan itu. Bisa kuliah ditempat yang sangat nyaman dan semua yang aku butuhkan
untuk keperluan kuliah terpenuhi dengan sendirinya. Yap, setelah aku lulus SMA
aku dapat beasiswa di salah satu bank swasta terbesar di Indonesia ini.
Beasiswa yang sangat sangat sangat di idam-idamkan oleh anak-anak sepertiku.
Yang hidupnya pas-pasan dan sederhana. Gak hanya semua yang aku terima disini
itu serba gratis tapi juga uang saku (yang aku anggap GAJI) yang bisa dibilang cukup besar. Awalnya aku setengah hati mau
masuk ditempat itu. Aku yang sama sekali gak ada ilmu bahkan keahlian di bidang
akuntansi bisa masuk ditempat yang penuh dengan anak-anak akuntansi. Minder,
itu hal yang paling pertama aku rasakan. Bisa gak kalian bayangin rasanya jadi
aku? Bener-bener berjuang mati-matian untuk mengerti angka-angka yang ada di
depanku setiap aku belajar. Hari-hari kulewati dengan meratapi angka demi angka
yang seakan-akan selalu melayang-layang dikepalaku. Seandainya aku selalu bawa
stress semua ini pasti bakalan cepat gila juga aku. Namun bagian yang paling
membahagiakan adalah aku dipertemukan dengan teman-teman yang sangat
menyayangiku. Walaupun mereka mempunyai karakter yang berbeda-beda tapi itu
cukup membuatku sedikit lebih kuat berada di sini. Disaat aku tidak kuat lagi
meratapi angka-angka ini, ada mereka yang selalu menghiburku dengan tingkahnya
yang terkadang konyol. Gak hanya itu, disini aku juga punya fans baru. Hahaha.
Yang gak lain adalah salah satu kakak kelas di tempatku kuliah. Dia punya suara
yang khas untuk ukuran cowok. Suara yang sangat lucu bagiku. Dia yang selalu
bilang kalau aku ini mirip teman ceweknya duu. Dia yang suka dengan ginsulku
dan senyumku yang katanya manis.
Kita mulai dengan “senyum” ku yang orang bilang manis.
Saat ini aku punya dua ginsul yang selalu nongol saat aku tersenyum. Ada orang
yang bilang kalau ginsulku ini lebih mirip gigi taring drakula yang kadang
menyeramkan, tapi lebih banyak yang bilang kalau ginsulku sangat manis. Begitu
pula denganku yang terkadang senang berkaca memperhatikan wajahku sendiri.
Bukannya terlalu kepedean atau apa tapi aku lebih senang jadi aku yang seperti
ini. Aku tau mungkin semuanya itu masih bisa direparasi tapi aku sudah nyaman
dengan keadaanku sekarang. Aku gak pernah ngerasa itu kekuranganku karena aku
yakin setiap kekurangan pasti ada cara untuk menjadikan itu menjadi suatu kelebihan
yang sangat berharga. Jadi, intinya jadilah dirimu sendiri. Hari-hari kulalui
dengan selalu tersenyum kepada siapa saja yang aku temui. Gak peduli mereka
suka apa gak. Yang paling penting aku sudah melakukan misiku untuk menyebarkan
senyumku. Aku gak mau orang melihat sisi gelapku yang lagi sedih atau marah.
Aku bisa jadi seperti sekarang karena dia selalu bilang sama aku kalau, tersenyumlah untukku setiap hari karena
senyummu selalu indah. Gak peduli apa yang orang bilang tentangku, ini aku
yang berusaha untuk tampil apa adanya. J
Beralih ke orang yang paling
aku sayang saat ini, dia yang selalu bisa merubah semua sikap burukku. Dia yang
selalu memelukku di setiap situasi. Walupun terkadang dia bagitu temperamen
banget. Dia yang selalu bisa buat aku tenang. Dia yang selalu berusaha
memberikan yang terbaik untukku. Dia yang selalu bisa membuatku untuk selalu
tersenyum. Aku bersyukur bisa dipertemukan dengan orang seperti dia. Bagaikan
malaikat yang mungkin akan selalu menjagaku, dimanapun aku berada. J
Sekarang aku punya beberapa
orang teman dekat, bisa dibilang sahabat. Semuanya punya karakter yang
berbeda-beda. Aku sadari kalau menyatukan semuanya pasti akan susah . Mungkin
sampai saat ini masih banyak sifat-sifat mereka yang gak bisa aku terima. Gak
tau kenapa, terkadang aku ngerasa kalau semuanya ini sia-sia. Pertemanan ini
Cuma buat senang-senang aja. Disaat aku
ngelakuin hal yang berbeda dari mereka.
Mereka malah pergi entah kemana dan gak ada kabar sama sekali. Sudah
berulang kali aku bicara semuanya. Semua yang aku gak suka tapi selalu aja di
ulangi hal-hal itu. Apa arti kata “katanya saudara?”. Saudara apa yang bisa gak
peduli sama saudaranya sendiri. Entah kenapa aku selalu diasingkan di semua
tempat. Mereka cuma datang di saat aku benar-benar udah jatuh. Terkadang gak
habis pikir. Mungkin lebih baik mulai sekarang aku harus coba buat ngelakuin
semuanya sendiri. Gak harus bergantung sama mereka. sekarang aku tahu kalau
manusia itu lebih sering gak peka dengan keadaan orang lain. Manusia itu lebih
cenderung memikirkan diri sendiri. Mungkin “egois” itu emang manusiawi.
Untuk kesekian kalinya
ngerasain yang namanya home sick. Kalau ditanya sakit? Sakit banget rasanya.
Pengen banget pulang kerumah dan ketemu papa mama. Huaaaaaaaa. :O kenapa harus
kayak gini sih? Kalau udah kayak gini pengen rasanya datangin doraemon buat
minta pintu kemana aja. Gak kayak biasanya. Mungkin karena terlalu lama libur.
Padahal cuma libur 3 hari dan untuk sejenak terlepas dari jeratan akuntansi.
Seandainya aja bisa kayak anak-anak lain yang bisa pulang kerumah dan ketemu
sama keluarga.
Tahu gak sih kalian kalau
ternyata jadi anak kost itu banyakan gak enaknya. Mungkin karena selama ini
terlalu keenakan jadi eneg juga lama-lama. Baru kali ini ngerasain gak punya uang
sama sekali. yang ada di dompet Cuma selembar uang seribu rupiah dan uang logam
yang berserakan di tas ku. Belum lagi ransum didalam kamar udah habis gak ada
sisa. Waaaaaaaa. Gak ada makanan yang tersisa sedikitpun. Belum lagi kalau udah
libur gini , gak ada kerjaan . mau jalan-jalan tapi gak ada uang sama sekali.
pengen secepatnya tanggal satu. :@
Pernah gak sih kalian
ngerasain sesuatu dimana kalian gak punya siapa-siapa yang mau mencoba peduli
sama kalian? Ya, itu aku. Sekarang aku ngerasain hal itu. Gimana ya? Sakit
rasanya disini, di hati. Disaat semuanya pada sibuk sendiri sama diri mereka
sendiri. Sibuk buat nyelamatin diri sendiri. Sedangkan aku apa? Yang aku
lakukan sekarang hanya duduk diam di dalam kamar kost an yang lumayan kecil
ini. Disaat yang lain lagi pada belajar buat ujian. Apa salahku? Aku gak mau
berada ditempat ini, rasanya pengen balik lagi ke masa SMA dulu. Dimana aku
bisa ketemu semua teman-temanku yang gak egois kayak sekarang. Satu yang aku
dapat adalah teman sejati itu susah didapat. Terlalu banyak orang yang munafik
didunia ini. Mungkin hanya ada satu diantara seribu. Ya kalau dihitung-hitung
peluangnya itu kecil banget deh. :O mungkin ini baru yang namanya real world
yang dulu mam selalu bilang. Aku harus bisa kuat berada didalamnya , gak hanya
kuat tapi harus bisa menghadapinya. Sekarang aku hanya bisa mengeluh. Aku benci
tempat ini, aku benci dengan orang-orang ini. Pengen nangis tapi apa gunanya?
Semuanya gak akan jadi seperti yang aku harapkan. Semuanya gak akan berubah bahkan
orang-orang ini juga. Seandainya aku bisa menjadi oranglain yang bisa
diperhatikan orang. Aku selalu berusaha terlihat kuat didepan orang lain tapi
gak ada satu pun yang tahu apa yang sebenarnya aku rasakan. Aku mau menutup
semuanya dari orang lain ,siapapun itu. Aku gak mau orang lain terlalu ingin
tahu tentang setiap masalah-masalahku. Aku gak peduli orang mau bilang apa
tentang aku. Bukannya aku jahat tapi hanya ingin menutup diri dari siapapun.
Karena ada “janji” itu. J
dan hanya dia yang bisa benar-benar ngerasain apa yang aku rasakan satiap hari.
Susahnya LDR. Sekarang aku
tau gimana rasanya. Rasanya kesal banget liat teman-teman pada jalan sama
pacarnya, bisa ketemu. Sedangkan aku, hanya bisa sms-an dan telponan setiap
hari. Kalau dihitung-hitung udah lebih dari 200 sms setiap hari dan gak hanya
itu belum lagi lamanya nelpon. Disaat kangen seperti ini yang paling menyiksa
batin. Pengen ketemu tapi apa daya.
Ragaku dan raganya saat ini bener-bener sangat jauh. Ada saatnya aku mulai
takut kalau suatu saat dia akan pergi lagi. Aku takut dia menjauh dariku. Belum
lagi sekarang ditambah lagi masalah “handphone” yang gak bisa berfungsi lagi.
Hampir setiap tengah malam aku selalu terbangun. Biasanya aku selalu bisa
mendengar suaranya disaat aku gak bisa tidur. Suara tawanya yang selalu bisa
membuatku merasa begitu tenang. Gak tau kenapa tapi aku selalu ingin dia
terlihat bahagia. Walaupun banyak hal-hal bodoh yang aku buat terkadang
menyakiti hatinya tapi dia selalu berusaha untuk membenarkan apa yang aku lakukan walaupun dia tau kalau aku yang
salah. Rasa sayangku sekarang begitu besar bahkan selalu bertambah setiap hari.
Aku rasa begitu pula dengan dia.
I
miss you . :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar