Sialnya hari ini, rasanya jatuh dari tangga atas kebawah,
sumpah sakit banget. Gila. Hampir semua kaki kananku luka-luka. Gak tau deh
besok gimana caranya aku jalan dengan kondisi seperti ini. Sungguh miris, jalan
terpincang-pincang ditambah lagi dengan beban yang berat yang akan ku letakkan
dipunggungku yang mungil ini. Dan seperti orang Indonesia yang lain, yang
selalu merasa diuntungkan dalam segala situasi baik itu buruk maupun baik (pada
kenyataannya lebih banyak yang buruknya) demikian juga aku. Walaupun udah
menyapa lantai demi lantai saat aku jatuh aku masih merasa beruntung. J kenapa? Mungkin orang bilang aku sial tapi
untungnya yang luka Cuma kaki kananku. Ada beberapa memar dan aku harap ini gak
akan berbekas. Bisa dibayangkan kalau sampai ini berbekas bakalan jadi apa
kakiku yang cantik dan mulus ini. Kalau ingat-ingat moment-moment detik-detik
kejatuhan aku dari tangga, aduh ampun deh. Sampai-sampai barang-barang ibu kost
yang ada di dekat tangga jadi berantakan. Belum lagi keras banget suara aku jatuh
ditambah semua barang ibu kost yang
berantakan itu. Rasanya kaya bola bowling. Bayangin aja, dari 10 anak tangga
yang ada, aku cuma bisa melewati 3 anak tangga dan ajaibnya dalam waktu kurang
dari 3 detik berikutnya aku udah sampai
dibawah dalam keadaan menyedihkan. Bruuuuuukkk, sempurna. Semuanya berantakan. Hanya
demi sesuap nasi yang sudah bibi antarkan untukku. Inikah harga yang harus
kubayar? Sakitnya. Setelah jatuh, ibu kost pun terkejut dan terlihat begitu
khawatir dan alhasil aku kembali ke atas dengan melepas sepatu ,takut
kalau-kalau nanti jatuh lagi. Dikamar aku baru sadar ternyata ada yang
berdarah. Lengkap sudah. Sedihnya lagi gak ada yang bisa bantuin aku ngobatin
luka-luka ini. Dengan bekal kemampuan pertolongan pertama yang kupelajari dulu
di SMA. Akupun sukses membeerekan luka-luka ini walaupun sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar